Konsep pendidikan menurut Islam

Dalam al-Qur’an kata pendidikan dikenal dengan istilah tarbiyah.Kata ini berasal dari kata rabba, yurabbi yang berarti memelihara, mengatur, mendidik, seperti yang terdapat dalam surat al-Isra’ [17]: 24. Kata tarbiyah berbeda dengan ta’lîm yang secara harfiyah juga memiliki kesamaan makna yaitu mengajar. Akan tetapi, kata ta’lîm lebih kepada arti transfer of knowladge (pemindahan ilmu dari satu pihak kepada pihak lain). Sedangkan tarbiyah tidak hanya memindahkan ilmu dari satu pihak kepada pihak lain, namun juga penanaman nilai-nilai luhur atau akhlâk al-karîmah, serta pembentukan karakter. Oleh karena itulah, Allah swt menyebut dirinya dengan sebutan rabb yang berarti pemelihara dan pendidik.
Terkait dengan konsep pendidikan dalam Islam, Allah swt telah menggariskannya dalam surat Ali Imran [3]: 79.

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
Artinya : “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”
Dari ayat di atas diketahui, bahwa tujuan pendidikan bukan menjadikan manusia sebagai hamba ilmu, budak teori atau penkultusan kepada seorang tokoh ilmuwan. Tetapi tujuan utama dari pendidikan adalah menjadikan manusia sebagai insan rabbani (manusia yang berketuhanan). Pendidikan tidak hanya menjadikan manusia pintar dan menguasai ilmu pengetahuan, namun menjadikan manusia sebagai manusia yang kenal dan takut dengan Tuhannya dengan ilmu yang dimiliki tersebut.
Pada (Q.S. asy-Asyu’ara’ [26]: 197, Allah menyebutkan kata ulama dalam al-Qur’an yang bukan saja manusia yang memahami al-kitab, namun juga manusia yang memahami fenomena alam raya dan merangkaikannya dengan sifat takut kepada Allah (Q.S. Fathir [35]: 28).
Konsep pendidikan yang diperkenalkan dalam ayat di atas adalah belajar dan mengajar sepanjang masa. Allah swt menyebutkan bahwa ciri insan rabbani itu adalah tu’allimûn wa tadrusûn (mengajar dan belajar).

By Alliy Uddin Sidiq

Tinggalkan komentar